Kamis, 20 Oktober 2016

ESTIMASI PENDAPATAN



 
ESTIMASI PENDAPATAN

Anggaran merupakan intrumen penting dalam organisasi sektor publik. Perencanaan anggaran pendapatan  sangat penting untuk menentukan tingkat kemampuan keungan pemerintah dalam menyediakan  pelayanan publik, melak- sanakan kebijakan alokasi dan distribusi anggaran, menentukan kebijakan surplus/defisit  anggaran serta menentukan arah kebijakan  pembiayaan anggran. Ketepatan dalam perencanaan anggaran pendapatan sangat diperlukan karena ang- garan pendapatan tesebut memiliki banyak implikasi, antara lain berimplikasi pada kebijakan anggaran belanja, pembiayaan dan evaluasi kinerja.

Prakiraan dan Penganggaran  
Penganggran (budgeting) pada prinsipinya berdeda dengan prakiraan (fore- casting). Penganggaran merupakan rencana manajemen yang mengandung implikasi perlunya komitmen dan tanggung jawab untuk mencapai  angka yang ditetapkan dalam anggaran, sedangkan prakiraan tidak lebih hanyalah prediksi atau estimasi tentang apa yang terjadi  dan tidak berimplikasi paa perlunya komitmen dan tanggung jawab untuk merealisasikan  prediksi tersebut. Jika dilihat dari sudut pandang manajemen, prakiraan merupakan alat prencanaan (planning tool), sedangkan anggaran merupakan alat perencanaan sekaligus pengendalian (planning & control tool).
Keterkaitan prakiraan dengan pengendalian ada;ah hasil prakiraan dapat digunkan manajemen sebagai dasar perencanaan anggaran. Dengan kata lain, hasil prakiraan dapat digunakan manajemen untuk membuat proyeksi anggaran. Oleh karena itu, sebelum manajemen menetapkan suatu target anggaran terlebih dahulu perlu dilakukan prakiraan baik pendapatan maupun belanja agar target yang ditetapakn dalam anggaran realistis dan rasional. Prakiraan pendapatan ini juga penting untuk mengukur kemampuan pemerintah daerah dalam memungut pendapatan sehingga juga berpengaruh pada pemilihan strategi dari  mobililisasi pendapatan.
Teknik Prakiraan Pendapatan
Teknik kualitatif
Teknik prakiraan yang bersifat kualitataif antara lain adalah teknik Delphi dan teknik judgment. Teknik Delphi dilakukan dengan cara mengumpulkan para ahli (expert), kemudian mereka secara kelompok maupun individual dimintai pendapat atau pandangan mereka tentang predikdi masa depan yang akan mempengaruhi arus  pendapatan. Metode kualitatif selain tehnik Delphi adalah dengan pendeka- tan, yaitu prakiraan berdasarkan pengalaman masa lalu dan pertimbangan berba- gai  faktor yang mempengaruhi pendapat  dimasa mendatang. Namun tidak berarti metode kuntitatif selalu lebih baik daripada metode judgement atau metode kaulitatif  yang lain. Oleh karena itu, untuk memperoleh hasil prediksi yang lebih memuaskan sebaiknya digunakan teknik kualitataif dan kuantiitataif secara bersma-sama.

Teknik Kuantitatif
Dalam penggunaan teknik kuantitatif, sebelum dilakuaknn teknik prakiraan terlebih dahulu harus ditentukan:
1.      Subjek prakiraan, yaitu apa yang akan diprediksi atau diestimasi. Subjek prakiraan bisa berupa pendapatan secara keseuruhan maupun per kelompok, jenis, objek, dan rincian objek pendapatan. Mislanya Pendapa- tan Asli Daerah (PAD) dapat  dirinci menurut  jenisnya, Pajak  Daerah Retribusi, Bagian Laba BUMND dan lain-lain PAD yang sah.
2.      Rentang prakiraan, yaitu periode waktu yang akan diramal. Rentang prakiraan harus ditetapakan apakah untuk prediksi satu tahun ke depan, dua tahun, tiga tahun dan seterusnya.
3.      Data yang digunakan, yaitu data runtun waktu (times series) sebagai dasar untuk prediksi, apakah perlu digunakan data sepuluh tahun, liam tahun atau tiga tahun yang lalu sebagai basis prakiraan. Kualitas data sangat berpengaruh terhadap keakurasian hasil prakiraan.
Selanjutanya akan dibahas beberapa teknik kuantitatif prakiraan yang cukup mudah digunakan, murah biayanya, serta dalam banyak kasus cukup tinggi keakuratannya. Teknik tersebut antara lain:
1.      Simple Moving Average
Simple Moving Average (SMA) merupakan teknik prakiraan yang cukup sederhana dan mudah duigunakan. Dengan teknik SMA kita memprediksi pendapatan tahun depan dengan berdasarkan perhitungan rata-rata penda- patan  periode yang lalu, atau disebut juga ramalan (forecast periods). Sebelum dihitung rata-rata pendapatan periode lalu, terlebih dahulu perlu ditentukan jumlah tahun yang akan dijadikan sebagai periode ramalan, misalnya tujuh tahun, lima tahun, dan tiga tahun sebelumnya.

2.      Exponential Smoothing
Teknik Exponential Smoothing (EXS) dinilai lebih baik dibandingkan Simple Moving Average, sebab EXS memberikan bobot yang berbeda  untuk periode yang berbeda, sedangkan SMA memberikan bobot yang sama untuk semua data yang ada. Dengan teknik EXS,  kita dapat mem- berikan bobot yang lebih besar terhadap data terakhir.
3.      Transformation Moving Average
Transformation Moving Average (TMA) merupakan teknik prakiraan dengan melihat  kecendrungan (trend) dari data yang lalu. Jika kecen- drungan pendapatan selama beberapa tahun menunjukan kenaikan, maka pendpatan  tahun mendatang akan naik dibandingkan  tahun sebelumnya, sebaliknya jika terndnya turun maka pendapatan tahun mendatang akan turun dari tahun sebelumnya,
4.      Regresi
Regresi pada dasarnya juga mirip dengan Transformation Moving Average, yaitu sama-sama teknik trend. Untuk membuat prediksi dengan menggunakan teknik regresi, pertama kali yang harus dilakukan adalah menentukan persamaan regresinya. Persamaan regresi sederhana untuk memprediksi pendapatan dapat dinyatakan sebagai berikut:


Keterangan:
y  = Estimasi Pendapatan
X = Tahun
α  = Pendapatan Dasar (Baseline Revenue)
b  = Peruabahn Pendapatan sebagai akibat dari perubahan periode ramalan

Regresi  dengan Model Ekonometrika
Prakiraan pendapatan dengan teknik regresi pada dasarnya  dapat dibagi menjadi dua metode, yaitu 1) metode regresi sederhana dan 2) metode regresi dengan meetode ekonometrika yang canggih. Dengan  metode ekonometrika, persamaan regresi untuk memprediksi pendapatan tahun mendatang dengan tidak menggunakan satu variable tetapi memasukkan variable-variable yang berpengaruh terhadap pendapatan, misalnya variable pertumbuhan penduduk, pendapatan perkapita, inflasi dan data pertumbuhan ekonomi.


Menilai Akurasi Prediksi
Untuk menilai keakuratan berbagai teknik prakiraan dapat dilakukan dengan menghitung pesentase kesalahan peramalan, yaitu Absolute Percentage Eror (APE) dan Mean Absolute Percentage Eror (MAPE.) APE dan MAPE mengukur  perbedaan antara nilai prakiraan dengan hasil yang sesungguhnya terjadi. Semakin kecil  nilai APE berarti semakin baik keakurasian teknik prakira- an yang digunkan. Secara matematis APE  dapat dituliskan sebagai berikut:
APE = Prediksi – Hasil Sesungguhnya
       Hasil Sesungguhnya

Karena nilai APE yang diabsolutkan, maka APE tidak dapat menunjukkan apakah terjadi prakiraan lebih (over  estimate) ataukah prakiraan  kurang (under estimate) .Pada umumnya teknik kuantitatif memiliki tingkat akurasi  prediksi yang lebih baik dibandingakn pendekatan judgmental.  Perlu  diperhatikan juga bahwa tingkat akurasi prakiraaan memiliki hubungan terbalik  dengan banyaknya periode ramalan. Semakin lama periode yang  diramalkan, semakin  besar penyimpangan peramalannnya. Hal ini terutama dipengaruhi oleh faktor lingkung- an ekonomi dimasa  datang yang tidak pasti dan tidak semua faktor ekonomi di perhitungan dalam persamaan matematis  prakiraan.

Permaslahan  Prakiraan Pendapatan di  Sektor Publik

Permaslahan yang terkait dengan urgensi prakiraan pendapatan di lingkungan organisasi sektor publik dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain:  faktor teknis, ekonomi, adminitratif, dan peran legislatif.  Faktor teknis terkait dengan penggunaan teknik prakiraan yang paling tepat yang dapat dikuasi oleh pegawai pemerintah dan ketersediaan data yang memadai.  Termasuk dalam fak- tor teknis ini adalah kualitas sumber daya manusia yang melakukan tugas prakira- an pendapatan. Faktor ekonomi terkait dengan turbulensi dan ketidakpastian ekonomi yang mempengaruhi prakiraan pendaptan. Faktor adminnitratif terkait dengan perubahan peraturan perundanagn terkait yang mempengaruhi pendapatan. Faktor peran legislataif terkait  dengan penggunaan hak budget oleh dewan serta fungsi legislasi terkait dengan anggaran. Prakiraan pendapatan menjadi terasa penting jika legislasi menaruh perhatian yang besar terhadap prediksi pendapatasn tersebut.

*inilah tugas Mata Kuliah MANAJEMEN KEUANGAN DAERAH


1 komentar: